RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan :Junior High School 2 Gn.Talang.
Kelas/ Semester : VIII/ I
Mata Pelajaran : Sains Physics
Jumlah Pertemuan : 2 meetings
Standard Competence | Basic Competence |
5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
| 5.4. Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
|
No | Indikator Pencapaian Kompetensi | Tujuan Pembelajaran | Domain |
1.
| Menunjukkan penggunaan beberapa pesawat sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya tuas ( pengungkit ), katrol tunggal bergerak dan tetap, bidang miring dan roda gigi | Pertemuan 1 Peserta didik dapat : 1. Menjelaskan pengertian pesawat sederhana 2. Menyebutkan pesawat sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari 3. Menyebutkan mekanisme pesawat sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari 4. Menyebutkan macam-macam tuas 5. Menjelaskan prinsip kerja tuas 6. Menjelaskan keuntungan mekanis tuas 7. Menjelaskan keuntungan mekanis katrol |
|
2. | Menyelesaikan masalah secara kuantitatif sederhana yang berhubungan dengan pesawat sederhana | Pertemuan 2 Peserta didik dapat : 1. Menjelaskan prinsip kerja bidang miring 2. Menjelaskan keuntungan mekanik bidang miring 3. Menyebutkan contoh pemanfaatan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari 4. Menyelidiki bidang miring pada sekrup 5. Menjelaskan prinsip kerja roda gigi |
|
Materi Ajar
PERTEMUAN 1
TUAS
Tuas disebut juga pengungkit yaitu pesawat sederhana yang dibuat dari sebatang benda yang keras (seperti balok kayu, batang bambu, atau batang logam) yang digunakan untuk mengangkat atau mencongkel benda.
Jenis Tuas
Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas/jenis :
Tuas kelas pertama
Tuas kelas yang pertama yaitu tuas yang memiliki titik tumpu berada diantara titik kuasa F dan titik beban B, Contohnya : gunting, palu dan sebagainya
Tuas kelas kedua
Tuas kelas kedua yaitu tuas yang memiliki titik beban berada di antara titik kuasa F dan titik tumpu T atau bebannya diletakkan diantara titik tumpu dan titik kuasa
Contoh alat yang bekerja berdasarkan prinsip tuas kelas kedua antara lain :
1. Gerobak dorong
2. Pembuka botol
3. pemecah biji
4. alat pemotong kertas.
Tuas kelas ketiga
Tuas yang titik kuasa F posisinya berada diantara titik tumpu T dan titik beban B contohnya: penjepit, pinset, tangan memegang beban, dsb.
Prinsip kerja tuas
Kalau kita akan mengangkat benda dengan menggunakan tuas, maka kita harus meletakkan benda di salah satu ujung pengungkit (tuas) kemudian memasang batu atau benda apa saja sebagai penumpu dekat dengan benda seperti pada gambar . Selanjutnya tangan kita memegang ujung batang pengungkit dan menekan batang pengungkit tersebut secara perlahan-lahan sampai benda dapat diangkat atau bergeser
Dengan menggunakan tuas semakin jauh jarak kuasa terhadap titik tumpu, maka semakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban, atau dapat dirumuskan
W X LW = F X LF
Keterangan :
W : Beban yang akan diangkat (satuannya Newton )
Lw : Jarak antara Beban dengan titik tumpu (satuannya meter )
F : Kuasa ( gaya yang akan mengangkat beban ) (satuannya Newton )
LF : Jarak antara Kuasa dengan titik tumpu (satuannya meter )
Untuk memahami lebih jelas bagaimana prinsip kerja tuas, perhatikan contoh soal berikut ini : Perhatikan gambar di bawah ini
Benda beratnya 1000 N diangkat dengan pengungkit seperti gambar diatas. Jarak Titik beban ke titik tumpu 50 cm dan jarak titik kuasa ke titik tumpu 2 m. Berapa besar gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban itu?
Penyelesaian :
Diketahui : W = 1000 N
LW = 50 cm = 0,5 m
LF = 200 cm = 2 m
Ditanya : F = ..... ?
Jawab : W x LW = F x LF
1000 N x 0,5 m = F x 2 m
500 N = 2 F
F = 250 N
Keuntungan Mekanik Tuas
Dengan menggunakan tuas beban kerja terasa lebih ringan berarti kita memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh dari pesawat sederhana seperti demikian dinamakan dengan keuntungan mekanik. Besarnya keuntungan mekanik dinyatakan sebagai perbandingan antara berat beban yang akan diangkat dengan besar gaya kuasa yang diperlukan. Keuntungan Mekanik ini dapat ditulis kedalam rumus sebagai berikut:
Keuntungan Mekanik = atau disingkat KM
Dengan demikian keuntungan mekanik tuas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jika beban 1000 N dan kuasa untuk mengangkat 250 N, maka keuntungan mekaniknya adalah
KM = W
F
KM = = Jadi keuntungan mekaniknya adalah 4 kali
Katrol atau Kerekan :
Yaitu pesawat sederhana yang berbentuk seperti roda dan digunakan untuk memindahkan benda serta dapat mengubah arah gaya
Salah satu jenis katrol adalah kerekan. Kerekan umumnya digunakan untuk mengubah gaya dari gaya angkat menjadi gaya tarik
Jenis Katrol
Ada 2 jenis katrol, yaitu :
1. Katrol Tetap
2. Katrol Bergerak
Katrol tetap
| Perhatikan gambar berikut ini Untuk mengangkat beban M Jika tidak menggunakan katrol tentu akan lebih sulit karena harus ditarik ke atas, akan tetapi jika menggunakan katrol akan lebih mudah dan terasa lebih ringan karena dibantu oleh berat badan kita. |
| Pada Katrol Tetap Titik Tumpu terletak pada sumbu katrol artinya
Karena Lengan beban sama dengan Lengan Kuasa
Jadi keuntungan mekanik katrol tetap adalah 1
|
|
|
Untuk menentukan besar gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban dengan katrol tetap dapat dihitung sebagai berikut :
| Beban beratnya 100 N diangkat dengan katrol tetap seperti gambar di sebelah ini. Berapa besar gaya kuasa untuk mengangkat beban tersebut.
|
Katrol Bergerak
| Pada katrol bergerak titik tumpu terletak pada tali yang terikat pada tempat tertentu sedangkan titik beban terletak pada pusat (poros) katrol dan titik kuasa terletak pada tali yang ditarik gaya.
|
|
Prinsip Kerja Katrol
Berdasarkan prinsip katrol, orang menyusun katrol tunggal menjadi beberapa katrol yang bekerja sekaligus. Katrol yang demikian disebut sistem katrol atau katrol berganda
|
|
|
|
Keuntungan Mekanik Katrol
SISTEM KATROL atau KATROL BERGANDA adalah penggabungan beberapa katrol, sehingga mempunyai keuntungan mekanik yang berlipat ganda. Keuntungan Mekanik (KM) katrol ganda adalah sama dengan banyaknya katrol yang tersusun pada SISTEM KATROL atau dapat juga ditentukan dari banyaknya tali katrol yang mengangkat beban. Sebagai contoh Jika katrol menggunakan tali yang menahan beban berjumlah 6, maka keuntungan mekaniknya adalah 6 kali.
Berdasarkan prinsip katrol, orang menyusun katrol tunggal menjadi beberapa katrol yang bekerja sekaligus. Katrol yang demikian disebut sistem katrol atau katrol berganda.
| Beban beratnya 400 N diangkat dengan system katrol seperti gambar disebelah. Berapa gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut?
|
PERTEMUAN 2
Bidang Miring :
Yaitu pesawat sederhana yang dibuat dari papan atau bidang untuk memindahkan benda ke tempat yang tinggi
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring. Dengan menggunakan bidang miring beban yang berat dapat dipindahkan ketempat yang lebih tinggi dengan lebih mudah, artinya gaya yang kita keluarkan menjadi lebih kecil bila dibanding tidak menggunakan bidang miring. Semakin landai bidang miring semakin ringan gaya yang harus kita keluarkan.
| Baji
|
| Di zaman sekarang kita sering menggunakan peralatan rumah tangga yang dibuat dalam bentuk baji misalnya :
|
Sekrup Sekrup adalah salah satu alat yang menggunakan prinsip bidang miring. Pada dasarnya sekrup adalah bidang miring yang melilit pada sebuah silinder oleh karena itu apabila sekrup diputar atau diulir maka sekrup tersebut dapat bergerak maju mundur.
Prinsip Kerja Bidang Miring
Untuk mengangkat beban yang beratnya (B) ke tempat yang tingginya (h) diperlukan kerja sebesar W = B x h, apabila usaha sebesar W melalui bidang miring yang panjangnya s diperlukan kerja sebesar W = F x s. Karena kerja yang dilakukan sama besar, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : B = berat beban ( satuannya Newton ) h = tinggi ( satuannya meter ) s = panjang lintasan miring ( satuannya meter ) F = gaya kuasa untuk mengangkat beban ( satuannya Newton )
Contoh cara menghitung besar gaya kuasa untuk mendorong benda melalui bidang miring Perhatikan gambar
| Sebuah peti beratnya 2000N, akan dipindahkan pada ketinggian 1,5 m melalui bidang miring yang panjangnya 3m. Berapa gaya yang diperlukan untuk memindahkan bidang miring tersebut?
|
Penyelesaian :
| Jawab :
|
Keuntungan Mekanik Bidang Miring
Keuntungan Mekanik Bidang miring Dengan menggunakan bidang miring beban kerja terasa lebih ringan, berarti kita memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh jika menggunakan bidang miring disebut keuntungan mekanik bidang miring. Besarnya keuntungan mekanik dinyatakan sebagai perbandingan antara berat beban yang akan diangkat dengan besar gaya kuasa yang diperlukan.
4. Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
Alokasi Waktu :
BEBAN BELAJAR | WAKTU | BENTUK KEGIATAN/TUGAS |
TM | 80 |
|
PT | 20 |
|
KMTT | - |
|
Metode Pembelajaran : Cooperative Learning
Direct Instruction ( DI )
Pertemuan I
Kegiatan Pembelajaran :
Teacher Activity | Students Activity | Time | KET |
A. Pendahuluan |
|
|
|
§ Salam pembuka dan berdo’a. § Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa untuk mengikuti kigiatan pembelajaran. § Menyampaikan kompetensi dasar Indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
§ Menghubungkan materi pelajaran yang telah dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari siswa dan memotivasi siswa dengan : 1. Prasarat Sebutkan bunyi hukum kekalan energi. Ini terjadi pada tuas/pengungkit. 2. Motivasi Apakah guna pengungkit?
|
§ Ketua kelas memimpin siswa untuk berdo’a.
§ Mendengarkan, memper hatikan
§ Mendengarkan,memper hatikan , bertanya, dan menanggapi.
| 5’ |
|
B. Inti |
| 60’ |
|
2. Menyajikan imformasi yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas dalam kelompok belajar dengan demonstrasi. EKSPLORASI. 1. Guru menginformasikan pesawat sederhana 2. Guru meminta siswa untuk memberikan contoh pesawat sederhana |
§ Mendengarkan, memperha tikan, bertanya, dan mengajukan pendapat/ide |
|
|
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar § Meminta siswa duduk dalam kelompok-kelompok belajar yang sudah ditetapkan, dengan merubah posisi duduk saling berhadapan. § Membagikan LKS kepada masing-masing siswa yang berisikan masalah yang akan diselesaikan secara berkelompok. § Membantu siswa dalam berbagi tugas untuk menyelesaikan masalah yang dibahas § Menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan siswa, misalnya siswa diharapkan mengerjakan tugas secara berkelompok, saling membantu, siap mempresentasikan hasil diskusi dan jika menemukan kesulitan bertanya dulu kepada teman dalam kelompoknya baru kepada guru , dan lain-lain. § Membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar
ELABORASI. § Guru meminta siswa untuk mengamati (membaca) kegiatan dan menyelesaikan permasalahan pada LKS .
§ Guru memperhatikan dan mengamati aktivitas siswa (berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain)
§ Guru memfasilitasi diskusi kelompok sambil memberikan bimbingan .
§ Guru memastikan semua kelompok sudah menyelesaikan semua permasalah dalam LKS .
§ Guru menginformasikan bahwa kegiatan selanjutnya adalah salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, dengan cara diundi yang sudah disiapkan oleh guru. Kemudian semua siswa duduk dengan posisi menghadap ke depan.
|
§ Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing.
§ Masing-masing siswa menuliskan nama dan kelompoknya pada LKS.
§ Bekerja dan memperhatikan .
§ Membaca kegiatan dan menyelesaikan permasalahan pada LKS secara berkelompok.
§ Berdiskusi, saling membantu, mengajukan pendapat, bertanya, dan menyelesaikan tugas tepat waktu. § Siswa terlibat aktif berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing.
§ Siswa dalam kelompoknya masing-masing segera menyelesaikan tugas tepat waktu.
§ Siswa mengatur posisi duduknya menghadap ke depan untuk mendengarkan dan memperhatikan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya (bertanya, mengajukan pendapat/menanggapi). |
|
|
KONFIRMASI. § Guru memfasilitasi dan membimbing kegiatan presentasi kelompok dengan memberikan penekanan-penekanan pada konsep dan memperbaiki jika ada yang kurang tepat dari imformasi yang disampaikan siswa . 1. Pengertian tuas 2. Jenis-jenis tuas dan contohnya 3. Prisinsip kerja tuas 4. Keuntungan mekanik tuas 5. Guna katrol 6. Jenis katrol 7. Prinsip kerja katrol 8. Keuntungan mekanik katrol
§ Agar siswa lebih memahami konsep yang sudah dibahas guru memberikan satu soal latihan sebagai tugas individu.
§ Guru bekeliling untuk membimbing siswa yang menemukan kesulitan.
§ Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
|
§ Bertanya, mengajukan pendapat dan mencatat.
Memperhatikan, bertanya, dan mencatat.
§ Masing-masing siswa me nyelesaikan soal yang diberikan guru.
Masing-masing siswa mencatat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari. |
|
|
C. Closer |
| 15’ |
|
Guru memberikan evaluasi berupa kuis. § Guru menekankan kepada siswa, bahwa dalam mengerjakan/menjawab kuis tidak diperbolehkan berdiskusi, baik dengan anggota kelompoknya maupun dengan yang lain. § Guru memberikan tugas rumah (PR)
§ Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. (bidang miring)) Memberikan penghargaan ke pada kelompok § Guru menginformasikan nilai kelompok dan memberikan penghargaan/pujian kepada kelompok yang aktif dan kreatif.
§ Guru bersama siswa menutup kigiatan pembelajaran dengan membacakan: Alhamdulillahirrobil’alamin.
|
§ Secara individu siswa mengerjakan/menyelesaikansoal kuis yang diberikan.
§ Mencatat soal PR
§ Mendengarkan dan memperhatikan
§ Mendengarkan dan memperhatikan.
§ Mengucapkan hamdallah
|
|
|
Penilaian Hasil Belajar
Indikator pencapaian | Teknik penilaian | Bentuk inst | Instrumen |
1. Menjelaskan pengertian pesawat sederhana 2. Menyebutkan pesawat sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari 3. Menyebutkan macam-macam tuas 4. Menjelaskan prinsip kerja tuas 5. Menjelaskan keuntungan mekanis tuas 6. Menjelaskan keuntungan mekanis katrol | Writing test
| Essay | 1. Apakah perbedaan pesawat sederhana dengan pesawat rumit? 2. Sebutkan pesawat sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. 3. Sebutkan tiga jenis tuas dan jelaskan karakteristiknya masing-masing!
4. w =450N 1,5 m
0,5m F =? 5. Apabila hanya dengan gaya 20 N kita dapat mengungkit sebuah batu yang beratnya 400 N dengan sebuah tuas, berarti keuntungan mekanik alat itu adalah .... 6. Sebuah beban dapat diangkat dengan melakukan gaya 10 N pada suatu katrol yang mempunyai keuntungan mekanis 4. Berat beban yang diangkat sebesar ... |
No | Jawaban | Skor | ||||
1.
2.
3
| Pesawat sederhana terbuat dari bahan/alat yang sederhana dan dapat memudahkan pekerjaan Pesawat rumit terdiri dari gabungan pesawat sederhana dan bentuknya sudah canggih. Tuas, katrol, bidang miring dan katrol, roda bergandar.
F --------------T ---------------------- W Tuas 1 : Contoh : pengungkit
| 30
30
20 | ||||
| Total skor | 100 |
Pertemuan II
Kegiatan Pembelajaran :
Teacher Activity | Students Activity | Time | KET |
D. Pendahuluan |
|
|
|
§ Salam pembuka dan berdo’a. § Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa untuk mengikuti kigiatan pembelajaran. § Menyampaikan kompetensi dasar Indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
§ Menghubungkan materi pelajaran yang telah dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari siswa dan memotivasi siswa dengan : 1. Prasarat Apakah guna pesawat sederhana? Dan sebutkan contohnya! 2. Motivasi Air di sumur diangkat dengan mempergunakan apa? |
§ Ketua kelas memimpin siswa untuk berdo’a.
§ Mendengarkan, memper hatikan
§ Mendengarkan,memper hatikan , bertanya, dan menanggapi. | 5’ |
|
E. Inti |
| 60’ |
|
2. Menyajikan imformasi yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas dalam kelompok belajar dengan demonstrasi. EKSPLORASI. 3. Guru menginformasikan bidang miring 4. Guru meminta siswa untuk memberikan contoh penerapan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari |
§ Mendengarkan, memperha tikan, bertanya, dan mengajukan pendapat/ide |
|
|
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar § Meminta siswa duduk dalam kelompok-kelompok belajar yang sudah ditetapkan, dengan merubah posisi duduk saling berhadapan. § Membagikan LKS kepada masing-masing siswa yang berisikan masalah yang akan diselesaikan secara berkelompok. § Membantu siswa dalam berbagi tugas untuk menyelesaikan masalah yang dibahas § Menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan siswa, misalnya siswa diharapkan mengerjakan tugas secara berkelompok, saling membantu, siap mempresentasikan hasil diskusi dan jika menemukan kesulitan bertanya dulu kepada teman dalam kelompoknya baru kepada guru , dan lain-lain. § Membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar
ELABORASI. § Guru meminta siswa untuk mengamati (membaca) kegiatan dan menyelesaikan permasalahan pada LKS .
§ Guru memperhatikan dan mengamati aktivitas siswa (berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain)
§ Guru memfasilitasi diskusi kelompok sambil memberikan bimbingan .
§ Guru memastikan semua kelompok sudah menyelesaikan semua permasalah dalam LKS .
§ Guru menginformasikan bahwa kegiatan selanjutnya adalah salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, dengan cara diundi yang sudah disiapkan oleh guru. Kemudian semua siswa duduk dengan posisi menghadap ke depan.
|
§ Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing.
§ Masing-masing siswa menuliskan nama dan kelompoknya pada LKS. § Bekerja dan memperhatikan .
§ Membaca kegiatan dan menyelesaikan permasalahan pada LKS secara berkelompok. § Berdiskusi, saling membantu, mengajukan pendapat, bertanya, dan menyelesaikan tugas tepat waktu. § Siswa terlibat aktif berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing.
§ Siswa dalam kelompoknya masing-masing segera menyelesaikan tugas tepat waktu.
§ Siswa mengatur posisi duduknya menghadap ke depan untuk mendengarkan dan memperhatikan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya (bertanya, mengajukan pendapat/menanggapi). |
|
|
KONFIRMASI. § Guru memfasilitasi dan membimbing kegiatan presentasi kelompok dengan memberikan penekanan-penekanan pada konsep dan memperbaiki jika ada yang kurang tepat dari imformasi yang disampaikan siswa . 9. Penerapan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari 10. Contoh bidang mirng 11. Prisinsip kerja bidang miring 12. Keuntungan mekanik bidang miring 13. Prinsip kerja roda bergandar 14. Keuntungan mekanik roda bergandar
§ Agar siswa lebih memahami konsep yang sudah dibahas guru memberikan satu soal latihan sebagai tugas individu.
§ Guru bekeliling untuk membimbing siswa yang menemukan kesulitan.
§ Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
|
§ Bertanya, mengajukan pendapat dan mencatat.
Memperhatikan, bertanya, dan mencatat.
§ Masing-masing siswa me nyelesaikan soal yang diberikan guru.
Masing-masing siswa mencatat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari. |
|
|
F. Closer |
| 15’ |
|
Guru memberikan evaluasi berupa kuis. § Guru menekankan kepada siswa, bahwa dalam mengerjakan/menjawab kuis tidak diperbolehkan berdiskusi, baik dengan anggota kelompoknya maupun dengan yang lain. § Guru memberikan tugas rumah (PR)
§ Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. (tekanan)) Memberikan penghargaan ke pada kelompok § Guru menginformasikan nilai kelompok dan memberikan penghargaan/pujian kepada kelompok yang aktif dan kreatif.
§ Guru bersama siswa menutup kigiatan pembelajaran dengan membacakan: Alhamdulillahirrobil’alamin.
|
§ Secara individu siswa mengerjakan/menyelesaikansoal kuis yang diberikan.
§ Mencatat soal PR
§ Mendengarkan dan memperhatikan
§ Mendengarkan dan memperhatikan.
§ Mengucapkan hamdallah
|
|
|
Penilaian Hasil Belajar
Indikator pencapaian | Teknik penilaian | Bentuk inst | Instrumen |
1. Menjelaskan prinsip kerja bidang miring 2. Menjelaskan keuntungan mekanik bidang miring 3. Menyebutkan contoh pemanfaatan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari 4. Menyelidiki bidang miring pada sekrup 5. Menjelaskan prinsip kerja roda gigi | Writing test
| Essay | 7. |
No | Jawaban | Skor |
|
|
|
| Total skor | 100 |
H. Penilaian.
1. Jenis Penilaian/tes: tes tertulis.
2. Bentuk Tes: essay
3. Alat Penilaian: soal ( berupa kuis ), terlampir.
4. Analisis nilai akhir hasil belajar fisika siswa dalam skala 0 – 100 adalah
dengan menggunakan rumus di bawah ini:
Nilai Akhir (NA) = x 100 (ideal)
(Depdiknas,2007:49)
dengan Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 68.
I. Sumber Bacaan.
Cupak, Oktober 2010
SMP N 2 Gn. Talang Guru Mata Pelajaran
Rusyda Jalal, S.Pd
span style="">